REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi mewanti-wanti partai Islam di Parlemen untuk mewaspadai upaya pelegalan perkawinan sejenis. Kiai Hasyim mengatakan diskusi buku Irshad Manji, "God , Liberty, and Love" di Salihara adalah salah satu upaya menuju kesana.

"Oleh karenanya partai-partai yang mengaku Islam di parlemen harus menjaga agar tidak kebobolan. Demikian juga umat beragama harus bersiap-siap. Saat inilah waktunya umat Islam bersatu melakukan nahi mungkar," harap Kiai Hasyim.

Gerakan dukungan terhadap kawin sejenis ini terlihat di kawasan Eropa Barat dan Amerika yang diprakarsai oleh kaum atheis. Kiai Hasyim pun melihat pelaku praktik homoseksual dan lesbian mengidap penyakit kejiwaan dan sosial yang harus disembuhkan. Caranya dengan terapi psikologis dan pembinaan, bukan dengan jalan memberi legalitas.

Gerakan atheisme ini, lanjutnya, menggunakan kata kunci hak asasi manusia sebagai tameng. Padahal isinya merusak tatanan sosial umat. "Maka umat beragama harus menggunakan perspektif HAM juga untuk penyelamatan agama. Jangan ada ormas Islam yang mau dikelabui atas dasar membela minoritas," tegas Kiai Hasyim. Lantaran pembelaan HAM sejatinya tidak boleh dipakai merusak tatanan ketuhanan yang maha esa.

Ikuti Whatsapp Channel Republika