REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden baru Rusia, Vladimir Putin mengusulkan pendahulunya di Kremlin, Dmitry Medvedev menjadi Perdana Menteri Rusia menggantikan dirinya. Putin ingin melakukan 'tukar guling jabatan' dengan Medvedev yang memicu unjuk rasa besar-besaran tahun lalu di Rusia. Tapi, Putin tak mensedekahkan jabatan itu. Ia meminta 'tukar guling jabatan' tersebut di bawah perjanjian.
Ketua Duma (DPR-nya Rusia), Sergei Naryshkin menyatakan, Putin mengajukan nama Medvedev untuk sementara sebagai PM Rusia, setelah Putin dilantik menjadi Presiden baru Rusia untuk kali ketiga.
Putin diperkirakan secara pribadi menyerahkan jabatan PM kepada Medvedev ketika Duma mengadakan sidang istimewa dengan agenda pemungutan suara, Selasa (8/5) esok. Duma diperkirakan menyetujui pencalonan itu, setelah dua partai berkuasa, Rusia Bersatu dan Kelompok LDPR yang membela rakyat, Vladimir Zhirinovsky menyatakan mendukung pilihan Putin.
Medvedev mendulang dukungan sekitar 290 anggota parlemen dari 450 kursi parlemen. Ia memenuhi syarat menjadi PM lantaran syarat mininal menjadi PM Rusia adalah mendapatkan 226 suara dari parlemen Rusia.
Kantor berita Rusia menyatakan, mantan presiden itu mengadakan pembicaraan pertama di Duma, Senin (7/5) sore waktu setempat dengan anggota Rusia Bersatu di tengah perebutan kedudukan di pemerintahan barunya.
Putin menjabat PM Rusia, setelah menyerahkan kursi Presiden kepada Medvedev yang menjadi sekutu terdekatnya tersebut. Putin memilih 'istirahat' sejenak setelah dua periode terpilih menjadi Presiden Rusia pada 2000-2008 lalu. Sesuai Undang-Undang, Putin dilarang menjadi presiden untuk kali ketiga, dan memilih menjadi PM Rusia.
Mantan agen KGB itu berjanji menunjuk Medvedev sebagai PM Rusia pada September, ketika kedua pemimpin tersebut mengumumkan perjanjian pertukaran jabatan. Tapi, 'kongkalikong' tersebut terbongkar dan menyulut unjukrasa warga Rusia pada musim dingin lalu.
Putin terpilih sebagai Presiden baru Rusia dengan masa jabatan selama enam tahun. Masa jabatan ini adalah revisi setelah sebelumnya hanya selama empat tahun. Putin terpilih sebagai presiden setelah mendulang 63,6 persen suara pada 4 Maret kemarin. Susunan pemerintahan rezim Putin diperkirakan bakal diumumkan pada akhir pekan depan. Banyak kalangan menyebut, Putin bakal menunjuk taipan energi Igor Sechin yang menjadi sekutu terpercaya Putin diperkirakan bakal menjadi saingan terkuat Medvedev merebut hati Putin.