REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER — Sejak kedatangannya dua musim lalu ke Manchester City, Yaya Toure sudah langsung mengambil peranan penting dalam permainan the Citizens. Kualitas pemain asal Pantai Gading ini sebagai gelandang menambah daya kekuatan Manchester Biru di area sentral lapangan.
Namun gelandang 28 tahun ini memendam hasrat kembali berkostum Barcelona. “Saya ingin dekat dengan Abidal, dia saudara saya dan saya ingin memberikan dukungan untuknya,” ujar Toure seperti dilansir Daily Mail, Rabu (9/5).
Toure memang dikenal berteman baik dengan pemain bertahan Barcelona itu. Baru-baru ini Abidal melakukan transplantasi hati dan Toure ingin berada lebih dekat dengan sahabatnya itu.
Saat masih di Barcelona, Yaya Toure adalah imam bagi Eric Abidal dan Seydou Keita. Ketiganya selalu menyampatkan diri shalat berjamaah, dan Toure dianggap memiliki pengetahuan keagamaan yang lebih dibanding Abidal dan Keita.
Ketika Yaya Toure memutuskan pindah ke Manchester City, Abidal dan Keyta menjadi orang yang paling kehilangan. Dalam salah satu kesempatan wawancara dengan salah satu radio, Abidal sempat mengatakan,
"Kami kehilangan imam."
Bukan hanya faktor keberadaan Abidal, Toure memang masih memendam keinginan untuk kembali ke Barcelona. Tiga tahun membela skuat La Blaugrana, 2007-2010, membuatnya kerasan dengan klub asal Katalan itu. Inilah faktor lain yang membawanya ingin kembali membela klub raksasa Spanyol.
“Saya akan sangat senang kembali ke Barcelona dan mengakhiri karier sepakbola saya di sana,” ujarnya.
Kepindahan Toure ke Manchester City memang sempat menjadi kejutan. The Citizens harus merogoh kocek sekitar 24 juta poundsterling untuk memboyong pemain kelahiran Bouake ini. Namun sukses bersama City tak merubah keinginnannya untuk pensiun di Spanyol.
“Barca selalu menjadi bagian dalam hidup saya. Saya sangat berhasrat untuk kembali ke Barcelona,” ujarnya.