REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Menyusul tragedi jatuhnya Sukhoi Super Jet 100, anggota Komisi V DPR RI Yudi Widiana Adia meminta pihak penyelenggara dan Kemenhub bertanggung jawab. "Musibah ini menunjukkan lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh Kemenhub. Seharusnya joy flight ini bisa dicegah jika memang tidak memenuhi persyaratan yang diatur dalam UU yang berlaku di Indonesia, untuk hal-hal yang tidak diinginkan bisa dihindari," kata Yudi, Kamis (10/5).
Dalam kesempatan itu, Yudi juga melihat adanya kelalaian pihak otoritas bandar udara dan penyelenggaraan demo terbang pesawat Sukhoi seperti manifes penumpang terbawa panitia yang ikut joy flight dan penetapan rute penerbangan yang hanya dilakukan sepihak oleh PT Trimarga Rekatama selaku representatif dan penghubung produsen Sukhoi dengan pembeli di Indonesia.
"Pihak keluarga korban juga mengeluhkan lambannya pengumuman kepastian penumpang Sukhoi nahas kemarin. Bahkan, sampai sehari setelah musibah pihak bandara masih terpaksa meralat jumlah penumpang," katanya.
Seharusnya, ia menambahkan, hal ini tidak terjadi jika saja pihak penyelenggara dan otoritas bandara mengantongi manifes penumpang. Tapi, fakta di lapangan, manisfes turut terbawa oleh panitia yang ikut dalam joyflight tersebut. Hal ini juga merupakan pelanggaran atas UU penerbangan.
Di sisi lain, Yudi juga meminta penjelasan pihak Bandara Halim Perdana Kusuma yang mengijinkan penurunan ketinggian dari 10 ribu kaki menjadi 6.000 kaki. Padahal saat itu pesawat berada di sekitar Gunung Salak dan dalam kondisi berkabut.
Ditegaskannya bahwa otoritas bandar udara sebagaimana diatur dalam pasal 228 mempunyai tugas dan tanggung jawab di antaranya memastikan terlaksana dan terpenuhinya ketentuan keselamatan dan keamanan penerbangan.
"Otoritas Bandar Udara memiliki tugas memastikan terlaksana dan terpenuhinya ketentuan keselamatan dan keamanan penerbangan. Tapi, saat komunikasi terakhir dengan menara, pilot Sukhoi meminta izin menurunkan ketinggian penerbangan dan mengapa diizinkan? Padahal saat itu posisi pesawat berada di wilayah pegunungan," kata Yudi.