REPUBLIKA.CO.ID, Keterangan Rasulullah SAW membuat Hindun lega dan bahagia. Dia berkata, "Ya Rasulullah, do'akanlah kepada Allah agar aku termasuk golongan mereka juga."
Rasulullah menjawab, "Wahai Hindun, engkau memiliki kesabaran yang tinggi, keimanan yang luhur, dan kepercayaan yang kuat kepada apa yang berada di sisi Allah, engkau tidak pernah berkeluh kesah dalam menempuh kehidupan ini. Sebaliknya engkau sangat mencintai apa yang berada di sisi Allah."
Jawaban Rasulullah membuat Hindun tenang, dan semakin kokoh keimanannya kepada Allah dan Rasulullah.
Dia tegar, dan iklas, walaupun harus kehilangan suami, anak, dan saudaranya. Namun Rasulullah menjamin, kelak Hindun bersama keluarganya akan berkumpul di surga.
Hindun menikah dengan Amru nin Jamuh yang saat itu pemimpin Bani Salamah di Yastrib. Walaupun kaki Amru cacat (pincang), namun dia termasuk pimpinan yang disegani.
Mereka dikaruniai tiga putra, yaitu Mu’awadz, Mu’adz, dan Khalad. Sebagai pemimpin di masa jahiliyah, kediaman Hindun dipenuhi dengan berhala tempat pemujaan. Patung-patung itu diberi nama Manat terbuat dari kayu yang harganya mahal.
Satu persatu anak-anak Hindun masuk Islam tanpa diketahui ayahnya. Mush’ab bin Umair yang dikenal sebagai Duta Islam yang mengislamkan mereka. Diikuti Hindun yang masuk Islam secara diam-diam.
Amru bin Jamuh bisa murka jika mengetahui istri dan ketiga anaknya telah mengikuti agama yang dibawa Rasulullah. Namun Hindun pun resah, takut suaminya yang sudah berusia 60 tahun meninggal dalam keadaan kafir.