Sabtu 12 May 2012 14:37 WIB

Isi Kantong Jenazah tak Hanya Satu Jasad

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Karta Raharja Ucu
Personel TNI dan SAR mengangkat kantong jenazah korban pesawat Sukhoi Superjet 100 di helipad yang dibangun di kawasan Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/5)
Foto: Antara
Personel TNI dan SAR mengangkat kantong jenazah korban pesawat Sukhoi Superjet 100 di helipad yang dibangun di kawasan Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/5)

REPUBLIKA.CO.ID, CIPELANG -- Hingga Sabtu (12/4) siang, tim evakuasi belum menemukan jenazah korban Sukhoi Super Jet 100 dalam keadaan utuh. Dari 46 korban pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang menabrak lereng Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/5) kemarin, tim evakuasi rata-rata menemukan jasad sudah dalam keadaan tercerai-berai.

Hal itu dikatakan Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI, Sonny Widjaja saat melakukan tinjauan langsung pelaksanaan evakuasi jasad korban di helipad, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Sabtu, (12/5).

"Dari informasi yang kami terima Tim SAR gabungan, sampai saat ini belum menemukan adanya jasad koban yang utuh. Mereka hanya menemukan serpihan dan potongan tubuh korban," ujar Sonny yang bersama Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan sempat meninjau langsung ke tempat evakuasi di puncak Manik, Gunung Salak, Bogor.

Sonny menjelaskan, kondisi jasad korban yang terpisah-pisah diduga akibat benturan keras antara pesawat dengan tebing Gunung Salak dan langsung meledak. Akibatnya, kondisi korban hangus terbakar dan hancur bersama badan pesawat buatan Rusia tersebut. Namun, jasad korban yang ditemukan ini belum disisir seluruhnya oleh Tim SAR gabungan. "Kondisi potongan tubuh hangus terbakar," ungkap dia.

Dibeberkan Sonny, saat ini penemuan jasad korban masih di sekitar lokasi utama yakni di ketinggian 2.000,5 meter di atas permukaan laut (Mdpl), Puncak Manik, Gunung Salak, Bogor. "Saat ini, prajurit dari Kopassus TNI AD yang berjumlah delapan orang, sudah turun ke lembah sedalam 250 meter dengan menggunakan tali untuk menyisir di sekitar lokasi tersebut. Karena di dalam lembah terdapat bangkai pesawat, dan diduga terdapat jasad koban lainnya yang belum ditemukan," terang dia.

Lebih lanjut Sony mengatakan, evakuasi terus akan dilakukan sampai selesai. Tapi Sony menegaskan pihaknya tidak menargetkan kapan selesainya evakuasi. "Yang terpenting adalah sekarang evakuasi lebih cepat lebih baik," kata Sonny.

Untuk evakuasi Sabtu (12/5), sebut Sony, berjalan hampir tidak ada kendala yang menghalangi karena kondisi cuaca yang baik. Jasad-jasad korban yang sudah ditemukan langsung dimasukkan ke dalam kantong-kantong jenazah dibawa ke Puncak Manik, Gunung Salak, lalu dievakuasi melalui jalur udara dan transit di helipad yang berada di Lapang SMPN 1 Cijeruk, Desa Cipelang, Bogor, Jawa Barat untuk mengisi bahan bakar. Setelah itu kantong jenazah langsung diterbangkan ke Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Sony mengutarakan, tugas tim evakuasi Basarnas hanya mengevakuasi jasad korban dan tidak melakukan identifikasi jenazah. Otopsi dan identifikasi hanya dilakukan di Jakarta. "Tugas kami hanya melakukan evakuasi, tidak sekaligus identifikasi," tegas Pangdam Siliwangi ini, seraya menegaskan 12 jasad yang ditemukan tim evakuasi di dalam 12 kantong jenazah, bukan satu kesatuan utuh tubuh korban, alias masih tercampur dengan korban lain.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement