REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak sepuluh kantong jenazah berisi jasad korban kecelakaan Pesawat Sukhoi Super Jet 100, tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Sabtu (12/5) siang. Seluruhnya telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan otopsi.
Juru Bicara Badan SAR Nasional, Gagah Prakoso, menguraikan, tim evakuasi di lapangan telah menemukan sejumlah korban yang kemudian dimasukkan ke dalam kantong jenazah. Tapi Gagah mengaku belum mengetahui kepastian jumlahnya, lantaran jasad korban sebagian besar tidak dalam kondisi lengkap.
Sejauh ini, ungkap Gagah, tim yang diterjunkan ke Gunung Salak telah mengantongi sebelas jenazah korban. Dari jumlah tersebut, sepuluh kantong telah tiba di Lanud Halim Perdanakusuma.
Gagah menjelaskan, sekitar pukul 07.30 WIB, satu helikopter membawa dua kantong plastik berwarna hitam. Kemudian, pada pukul 08.20 WIB, satu unit helikopter kembali mendaratkan dua kantong jenazah, sehingga jumlahnya menjadi empat buah.
Setelah itu, pada pukul 12.00 WIB, sebuah helikopter kembali mendarat dengan menurunkan satu kantong jenazah. Satu setengah jam kemudian, dua unit helikopter kembali mendaratkan tiga kantong jenazah yang menggenapi jumlah total kantong menjadi delapan buah.
Akhirnya, sekitar pukul 14.48 WIB, satu kantong jenazah diturunkan dari sebuah helikopter milik TNI AU. Kali ini, kantong jenazah berwarna orange dengan menggunakan tandu.
"Sebenarnya, ada dua kantong di dalamnya, namun kita jadikan satu dan gunakan tandu agar lebih manusiawi," tutur Gagah saat dikonfirmasi Republika.
Jadi, ujar Gagah, sepuluh kantong telah tiba di Lanud Halim dan tinggal menunggu satu kantong lagi yang masih dalam perjalanan. Kantong jenazah yang terakhir itu, ujar dia, akan memakan waktu lama dalam perjalanannya lantaran medan yang relatif sulit untuk mengevakuasinya menuju Cijeruk, Bogor.
"Kita harapkan kantong jenazah terakhir secepatnya bisa dikirimkan ke Jakarta," tutur Gagah mengakhiri.