REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Polri Dr Soekanto Kramatjati Jakarta yang dibantu oleh tim forensik dari Rusia akan melakukan proses identifikasi jenazah korban musibah pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ100) secara profesional, transparan, dan independen.
"Identifikasi jenazah dilakukan secara profesional dengan melibatkan ahli patologi forensik, odontologi forensik, DNA forensik, dan antropologi forensik," kata Kepala Rumah Sakit Polri, Agus Prayitno, di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, tim DVI sudah bekerja di ruang autopsi, Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta. Ia memperkirakan proses identifikasi jenazah korban musibah pesawat SSJ100 ini sulit melakukannya sehingga membutuhkan waktu cukup lama.
"Karena jumlah korbannya banyak dan kondisi jenazah sudah tidak utuh lagi, maka cukup sulit melakukan identifikasi dan mengumpulkan potongan tubuh dari satu jenazah," katanya.
Sementara itu, tim forensik dari Rusia sebanyak empat orang telah tiba di Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta pada hari Sabtu dan siap membantu proses identifikasi jenazah korban pesawat SSJ100.
Tim forensik dari Rusia tersebut terdiri atas tiga orang ahli forensik serta seorang ahli analisis DNA yang siap membantu Disaster Victim Identification (DVI) mulai Minggu (13/5).