REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Seorang pembantu senior Presiden Barack Obama tiba di Yaman pada Ahad waktu setempat. Pembantu senior itu datang untuk mendorong upaya Yaman memerangi gerilyawan al Qaidah. Washington menyakini al Qaidah mengincar AS.
Kunjungan John Brennan, penasihat kontra-terorisme presiden AS, dilakukan ketika Yaman meluncurkan ofensif baru terhadap gerilyawan garis keras. Ini setelah Washington menggagalkan rencana pemboman pesawat penumpang yang terkait dengan al Qaidah Yaman.
Washington meningkatkan serangan-serangan pesawat tak berawak di Yaman sejak Abdrabuh Mansur Hadi menjadi presiden Yaman pada Februari. Washington menyatakan telah mengirim lagi pelatih-pelatih militer ke negara Arab Teluk itu.
Brennan akan bertemu dengan Hadi untuk mengulangi lagi dukungan AS bagi Yaman. Dukungan yang tidak hanya dalam bidang pemberantasan terorisme. ''Namun, AS juga mendukung Yaman mengatasi tantangan-tantangan lain keamanan dan ekonomi," kata Mohammed al-Basha, seorang juru bicara pemerintah Yaman yang berkantor di Washington, kepada Reuters.
Kunjungan Brennan dilakukan di tengah meningkatnya serangan-serangan dan upaya penculikan terhadap pejabat dan diplomat asing. Kunjungan ketika Yaman berusaha merebut lagi sejumlah besar wilayah selatan yang dikuasai militan.