REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Keluarga Dayu Larita Marcella pramugari Sky Aviation yang menjadi korban pesawat Sukhoi Superjet 100 terus menggelar doa dan berharap proses evakuasi cepat selesai.
"Keluarga hanya berharap proses evakuasi cepat selesai karena sedih mendengar kondisi tubuh masing - masing korban," kata Hari Kirana kakak ipar dari Dayu Larita Marcella ditemui dikediaman korban di di Villa Pamulang, Jalan Raya Pandawa 5 Blok C B1 No.15, Pamulang, Senin.
Ia menjelaskan, setiap hari, keluarga melakukan doa berjamaah bersama sanak saudara. Lalu, hingga saat ini keluarga masih terus memantau perkembangan proses evakuasi.
Selain dari media massa, sejumlah keluarga pun mencari informasi di RS Polri dan Bandara Halim Perdana Kusuma. Harapannya, agar pencocokan jenazah yang dilakukan dapat segera selesai. Apalagi bila mendengar kabar jika kondisi tubuh penumpang pesawat tidak utuh.
"Kami sangat berharap agar tidak terlalu lama proses identifikasinya karena sedih bila mengetahui kondisi tubuh korban," katanya.
Hari menuturkan bila Dayu Larita Marcella merupakan sosok yang periang. Ibu dua anak tersebut sudah lama menjadi pramugari. "Korban pernah bekerja di Garuda, Transwisata dan kini di Aviation. Pengalamannya memang sudah lama," katanya.
Kemudian, barang berharga milik korban satu persatu mulai dikumpulkan keluarga. "Beberapa barang kesayangan milik korban mulai dikumpulkan oleh keluarga dan anak - anaknya," katanya.