REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memastikan kondisi memori cockpit voice record yang ada di pesawat sukhoi superjet 100 dalam kondisi bagus. Koordinator tim investigasi, Prof.Dr. Mardjono Siswosuwarno, yakin kalau memori tersebut akan bisa dibaca dalam waktu satu minggu.
"Saat dibuka memang dilihat oranye hitam karena terbakar. Tapi dalamnya mulus, recording medianya bagus, Mudah-mudahan seminggu bisa dibaca,"ungkap Mardjono saat jumpa pers di kantor KNKT, Jakarta, Rabu (16/5).
Meski demikian, Mardjono mengaku kalau rumah pembaca dari memori tersebut rusak akibat jaringan elektronik yang terbakar. Oleh karena itu, Mardjono menjelaskan sudah meminta bantuan kepada Rusia untuk mengirimkan rumah kotak hitam tersebut ke Indonesia.
Kita harapkan besok datang sehingga Jumat bisa mulai bekerja," ujar Mardjono. Menurutnya, memori CVR ibarat kaset atau flashdisk yang hanya bisa dibaca di tape atau komputer. Ketika tape atau komputer tersebut rusak, maka kaset atau flashdisk nya tidak akan terbaca. Sehingga, KNKT harus meminjam rumah kotak hitam dari Rusia.
Investigator KNKT lainnya, Kapten Nurcahyo, menjelaskan memori yang biasa disebut recording media tersebut berisi empat kanal. Memori itu terbagi yakni rekaman pembicaraan pilot di kokpit, suara co pilot, suara komunikasi antara pilot dengan tower, dan suara mike yang berasal dari kokpit.
Oleh karena itu, tuturnya, komunikasi tersebut akan dibuat transkrip oleh KNKT. Menurutnya, transkrip akan dibuat secara detil sehingga tiap detik komunikasi di pesawat tersebut akan bisa digambarkan.