REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) mengimbau umat Islam untuk mengembangkan semangat toleransi keagamaan.
Ini bertujuan agar masyarakat saling memahami dan menghormati keyakinan masing-masing individu. "Momentum kenaikan Isa Al-Masih ini penting bagi kita untuk menunjukkan toleransi keagamaan," ujar Katib Am PBNU, Malik Madani, saat dihubungi, Kamis (17/5).
Masyarakat yang tidak merayakan peringatan keagamaan itu diimbau untuk memberikan kesempatan bagi yang merayakan. Mereka yang merayakan itu harus diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan ritual keagamaan.
Malik menyatakan Indonesia dikenal sebagai bangsa dengan keragamaan keyakinan keagamaan. Masing-masing penganut agama bebas melangsungkan ritualnya, dan melaksanakan ajaran keagamaannya.
"Bahkan, secara geografis ada sejumlah pusat keagamaan yang berbeda satu dan lainnya saling berdekatan. Ini sudah mengundang ketakjuban masyarakat internasional. Karena itu, toleransi keagamaan harus tetap dijaga," imbuhnya.