REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Sebanyak 150 pasukan Batalyon Infanteri (Yonif) 711/Raksatama Palu, Senin, menggelar latihan perang di Pegunungan Liku, Kecamatan Palu Utara. Instruktur latihan Kapten (Inf) Alderman mengatakan, latihan perang itu dilakukan dari pagi hingga malam hari agar membiasakan prajurit menghadapi situasi yang sesungguhnya.
Latihan itu berlangsung selama empat hari dengan materi yang berbeda. Alderman mengatakan, pada latihan hari pertama prajurit dilatih untuk menghadapi sergapan lawan dan memburu musuh yang lari ke perbukitan.
Dalam latihan tersebut, sejumlah prajurit yang sedang berpatroli tiba-tiba diserang segerombolan orang bersenjata. Pasukan yang diberondong tembakan kemudian keluar dari truk dan membalas tembakan ke arah pengacau keamanan.
Beberapa saat kemudian terjadi kontak tembak antara anggota TNI dan kelompok pengacau keamanan. Ketika gerombolan pengacau keamanan sudah terdesak, pasukan TNI kemudian mengejar pelaku penembakan.
Alderman mengatakan, dipilihnya lokasi Pegunungan Liku karena dataran tinggi itu mirip gunung-gunung yang ada di Papua dan Timor Leste.
Dia juga mengatakan, tujuan diadakan latihan tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan prajurit serta menjaga kondisi fisik pasukan. Menurutnya, latihan itu bisa dilakukan secara berkala agar kemampuan prajurit tetap terjaga.
"Kita juga harus siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk mengamankan negara. Jangan sampai ketika ada ancaman, kita tidak siap," katanya.