REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rusia sukses menguji coba peluru kendali balistik antar benua baru yang bisa menembus sistem pertahanan NATO.
Pengumuman itu kurang dari sepekan setelah NATO secara resmi mengaktifkan tahap pertama dari satu perisai pertahanan rudal. Subsistem pertahanan itu dikecam keras Rusia yang khawatir persenjataan nuklirnya akan ditarget.
"Hulu ledak yang kosong mencapai daerah targetnya di lokasi uji coba Kura di Semenanjung Kamchatka.Tujuan-tujuan yang ditetapkan dari peluncuran itu telah tercapai," kata kantor berita Interfax mengutip juru bicara Pasukan Nuklir Strategis Rusia, Vadim Koval.
Satu sumber militer mengemukakan, peluncuran itu adalah yang kedua dilakukan mengenai rudal itu.
Sumber itu mengatakan peluncuran pertama 27 September gagal ketika rudal tidak berfungsi dan jatuh hanya 10km dari tempat peluncuran.
Rudal Rusia itu menggunakan satu tipe baru bahan bakar yang membantu mempercepat fase pengoperasian pada tahap aktif peluru roket itu.
Para pejabat Rusia yakin rudal itu lebih sulit dideteksi dan bergerak lebih mudah.
Interfax mengatakan senjata itu juga dilengkapi hulu ledak yang dapat bergerak sendiri dan mengubah arah menghindari tembakan musuh.