REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri mengatakan negarawan merupakan syarat utama untuk menjadi pemimpin nasional. Hal tersebut ia sampaikan dalam seminar 'Merindukan Negarawan' yang diselenggarakan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) di Jakarta, Kamis (24/5).
"Memang sulit untuk mengukur kadar kenegarawan seseorang, tetapi satu yang pasti orang itu selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi," katanya.
Megawati menilai kepemimpinan di Indonesia saat ini kehilangan visi untuk mengarahkan dan mengatur negara. "Contoh paling elementer adalah masalah pangan yang kian hari kian semakin tergantung pada impor," katanya.
Menurut Megawati, jika persoalan pangan yang merupakan kebutuhan dasar rakyat tidak bisa diatasi maka sampai kapan pun Indonesia tidak bisa berdiri di kaki sendiri (berdikari) dalam bidang ekonomi.
Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa pemimpin yang negarawan juga bisa dilihat dari usahanya untuk memajukan Indonesia di segala bidang.
"Pemimpin negarawan harus bisa membawa Indonesia berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, berkepribadian di bidang budaya, dan disegani di dunia internasional," katanya.
Selain itu, Megawati menambahkan pemimpin yang negarawan berarti telah memahami bangsa dan negaranya secara ideologis dan inspiratif. "Ideologis berdasarkan konstitusi untuk memberi visi yang jelas dan inspiratif untuk menggelorakan kembali kebanggaan sebagai bangsa," katanya.