Kamis 24 May 2012 20:53 WIB

Sri Lanka Luncurkan Satelit Pertama di 2015

Sri Lanka
Foto: .
Sri Lanka

REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO -- Sri Lanka berencana meluncurkan satelit pertama pada 2015 setelah melakukan kesepakatan dengan perusahaan Cina. Menurut sejumlah pejabat setempat, pada Kamis (24/5). "Kami telah memiliki dua satelit kerja sama dengan perusahaan Cina yang telah mengorbit dan pada 2015 kami berharap untuk meluncurkan satelit kami sendiri yang akan menjadi satelit pertama Sri Lanka," kata pejabat di perusahaan domestik SupremeSAT, seperti dilansir Xinhua.

SupremeSAT telah melakukan persetujuan dengan Badan Penanaman Modal Sri Lanka senilai 20 juta dolar AS untuk program tersebut. Pada 2015, perusahaan berharap bisa memanfaatkan jalur orbit milik Sri Lanka yang terletak pada 50 derajat bujur timur. Mereka juga berharap berhasil meluncurkan satelit telekomunikasi pertama Sri Lanka.

Perusahaan mengatakan mereka telah mencapai persetujuan kemitraan eksklusif untuk rancangan satelit, produksi perlengkapan, dan peluncuran satelit dengan perusahaan milik negara asal Cina, China Great Wall Industry Corporation (CGWIC). CGWIC merupakan organisasi komersil tunggal yang dimiliki pemerintah Cina untuk membuat satelit, layanan peluncuran komersil dan untuk melakukan kerja sama antariksa internasional.

SupremeSAT akan menyediakan segala layanan telekomunikasi termasuk layanan pita lebar dan jaringan telekomunikasi, beragam solusi penyiaran, fasilitas peluasan jarak atau back-haul bagi operator telekomunikasi dan layanan lain seperti sambungan internet E-government and E-learning.

"Kami saat ini bekerja sama erat dengan Komisi Regulasi Telekomunikasi untuk pengizinan peluncuran yang dibutuhkan," kata Direktur SupremeSAT, R M Manivannan. Sementara itu CGWIC mengatakan mereka yakin bahwa kemitraan akan membuat keinginan merambah antariksa Sri Lanka tercapai.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement