Jumat 25 May 2012 06:02 WIB

Dilempar Granat, Inilah yang Dialami Kamp Pengungsi Kenya

Granat (ilustrasi)
Foto: Antara/ Yusran Uccang
Granat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ISIOLO---Sedikitnya tiga orang cedera dalam serangan granat di sebuah tempat penginapan di kamp pengungsi di Kenya timurlaut, kata polisi, Kamis.

Serangan itu terjadi di tempat penginapan Hagadera di kamp pengungsi Dadaab.

Kepala Kepolisian Provinsi Timurlaut Leo Nyongesa mengatakan, ledakan itu melukai dua orang, yang segera dibawa ke rumah sakit untuk memperoleh perawatan. "Sebuah granat dilemparkan ke sebuah restoran dan meledak. Dua orang yang mengalami luka-luka serius telah dibawa ke rumah sakit," katanya kepada Reuters.

Palang Merah Kenya mengatakan di Twitter mereka, tiga orang cedera dan mereka segera menindaklanjuti ledakan itu di tempat penginapan tersebut.

Dadaab adalah tempat bagi sekitar 460 ribu pengungsi, sebagian besar orang Somalia yang melarikan diri dari konflik dua dasawarsa dan kelaparan.

Serangan granat itu merupakan yang terakhir dari serangkaian kekerasan yang terjadi sejak Kenya mengirim pasukan ke Somalia untuk menumpas militan Al-Shabaab.

Pada 15 Mei, serangan granat menewaskan seorang wanita dan mencederai beberapa orang di luar sebuah klab malam di kota pesisir Mombasa, tujuan liburan populer bagi penduduk Kenya dan warga asing.

Sebelumnya, satu orang tewas dan 15 lain cedera ketika sebuah granat dilemparkan ke gereja di Nairobi, dan pemerintah Kenya menuduh gerilyawan Al Shabaab bertanggung jawab atas serangan itu.

Kelompok gerilya Somalia itu mengancam Kenya sejak negara itu mengirim pasukan ke Somalia selatan pada pertengahan Oktober untuk menyerang pangkalan-pangkalan gerilyawan tersebut, yang dituduh melakukan penculikan dan penyerangan di Kenya.

Al-Shabaab membantah tuduhan Kenya bahwa mereka mendalangi sejumlah penculikan warga asing di negara tersebut.

Al-Shabaab balik menuduh pemerintah Kenya menggunakan isu penculikan sebagai alasan untuk melakukan penyerbuan ke Somalia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement