REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD-- Amerika Serikat akan memangkas bantuan untuk Pakistan sebesar 33 juta dolar AS. Ini menyusul keputusan Pakistan menjatuhkan hukuman penjara pada dokter Pakistan yang membantu AS menemukan Usamah bin Ladin.
Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan, Pakistan tidak adil karena telah menjatuhi hukuman 33 tahun penjara pada dokter Shakeel Afridi. Sementara itu Senator AS langsung memangkas bantuan untuk Pakistan. Pakistan harus merelakan potongan bantuan 1 juta dolar untuk setiap tahun hukuman yang dijatuhkan pada Afridi.
Pengadilan suku Khyber menyebut Afridi sebagai penghianat setelah ia membantu AS menemukan Usamah. Afridi diyakini telah membuat sebuah kampanye vaksinasi polio palsu untuk mencoba mengumpulkan sampel DNA. Sampel DNA tersebut untuk membantu intelijen AS memverifikasi keberadaan bin Laden di Pakistan.
Dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Selandia Baru Murray McCully, Clinton menyatakan penyesalannya atas hukuman yang dijatuhkan pada Afridi. Menurutnya dokter tersebut berperan penting dalam pencarian 'pembunuh' nomor satu dunia, bin Ladin.
Kepala diplomat AS membenarkan hal tersebut. Menurutnya Afridi berperan penting dalam penemuan bin Ladin. " Penemuan itu jelas juga merupakan kepentingan Pakistan, kami dan seluruh dunia," kata dia.
Dalam beberapa tahun terakhir Pakistan merupakan salah satu negara penerima bantuan luar negeri utama AS. Bahkan setelah pemotongan ini, Pakistan masih akan menerima bantuan sebesar 1 miliar dolar pada tahun fiskal 2013. AS telah memberi Pakistan bantuan lebih dari 18 miliar dolar sejak peristiwa serangan 11 September 2001.