Jumat 25 May 2012 15:44 WIB

Ini Kronologi Penembakan Satpam IPB

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Dua Polisi berbincang dengan seorang satpam kampus IPB di lokasi penembakan dua satpam kampus di Depan Mesjid Al-Hurriyah Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jumat (25/5).
Foto: (Jafkhairi/Antara)
Dua Polisi berbincang dengan seorang satpam kampus IPB di lokasi penembakan dua satpam kampus di Depan Mesjid Al-Hurriyah Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jumat (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Dua anggota satuan pengamanan Institut Pertanian Bogor (IPB) diketahui sempat berduel tangan kosong dengan pelaku sebelum tewas diberondong penjahat, Jumat (25/5). 

Seorang saksi mata di lokasi, Riyadi, 36, mengatakan, dua orang pelaku datang ke lokasi berboncengan. Satu di antaranya kemudian beraksi di pelataran parkir depan Masjid Al-Hurriyah, sementara yang lain menunggu di sepeda motor. Namun, belum sempat memuluskan aksinya, pelaku keburu dipergoki Suhardi, 42 tahun. 

Suhardi lantas mendekati pelaku, yang tengah berusaha membuka kunci salah satu sepeda motor di parkiran. Keduanya lantas berduel tangan kosong. Melihat temannya dalam ancaman, pelaku lain tiba tiba melepaskan tembakan ke dada Suhardi. 

Pada saat yang bersamaan, Bonar Supriyatna, yang melihat rekannya Suhardi tengah berduel berusaha membantu. Namun, nahas pria 40 tahun itu juga tersambar timah panas dari belakang. 

"Kejadiannya tak lama sebelum adzan Shalat Jumat, sekitar pukul 11.50," kata Riyadi. "Kedua pelaku langsung buru-buru kabur setelah menembak dua orang itu."

Riyadi menambahkan, pada saat terjadi tembakan, sebagian jemaah langsung berhamburan keluar mencari tahu. Namun, ketika adzan berkumandang mereka kemudian masuk kembali ke dalam masjid. 

"Yang saya dengar ada lima kali tembakan. Shalat Jumat tetap berjalan normal. Setelah selesai shalat baru diberitahukan bahwa telah terjadi penembakan," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement