Jumat 25 May 2012 22:18 WIB

Putus, Jembatan Gantung Rapuhdi Lahat Telan Satu Korban

Jembatan Rapuh (ilustrasi)
Foto: 123rf.com
Jembatan Rapuh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PAGARALAM - Warga Dusun Jambatakar, Kota Pagaralam Sumatera Selatan, hanyut setelah jembatan gantung sepanjang 50 meter putus di Desa Pulau Panas, Kecamatan Tanjungsakti Pumi, Kabupaten Lahat. Korban, Deris (60) yang hanyut, ditemukan kondisi meninggal.

Tubuh petani kopi malang itu mengalami luka robek di tangan kanan, dada kiri. Sekujur tubuh membiru. Korban ditemukan setelah hanyut sekitar 30 meter dari tempat kejadian perkara (TKP) di aliran Sungai Manna, sekitar pukul 11.00 WIB, Jumat siang.

"Jembatan dengan panjang puluhan meter dan lebar sekitar 1,5 meter itu kondisinya memang sudah termakan usia, kawat sling dan kayu pengikat lantai bangunan tersebut juga sudah rapuh sehingga putus," kata Widi warga setempat.

Menurut dia jembatan itu memiliki ketinggian sekitar 40 meter dan di bawahnya sebagian besar bebatuan besar dengan arus sungai deras. "Namun ketika dilewati jembatan gantung memang kondisinya rusak parah, tiba-tiba sebagian tali dan kayu pengikat putus membuat korban jatuh terhempas ke atas batu langsung hanyut sejauh puluhan meter," ungkap Widi.

Ia mengatakan sempat melihat kejadian tersebut dan berusaha memberikan pertolongan. Namun arus sungai deras dan kondisi luka korban cukup parah sehingga tidak tertolong lagi.

Kapolres Kota Pagaralam AKBP Abi Darrin melalui Kapolsek Dempo Utara Iptu Mursal mengatakan, peristiwa itu terjadi wilayah Kabupaten Lahat. Sedangkan korban adalah warga di daerah Kota Pagaralam.

"Kita akan berkoordinasi dengan Polres Lahat untuk melakukan penyelidikan terkait kejadian jembatan putus sehingga menyebabkan satu korban meninggal," ungkap dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement