REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kementerian Kehutanan mengadakan lomba dan pameran burung yang disebut dengan Menhut Cup. Perlombaan ini bekerjasama dengan Brother and Rekan (BNR).
"Acara ini inisiatif dari BNR awalnya, setelah ada Presiden cup, lalu dibuatlah Menhut cup,"ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Hadi Daryanto dalam pembukaan lomba dan pameran Menhut cup di Jakarta, Minggu (27/5).
Hal ini dilakukan menurut Hadi karena melestarikan burung sama halnya dengan melestarikan dan menjaga lingkungan. Dimana orang yang memanfaatkan burung, hobby burung akhrnya akan peduli pada lingkungan juga Sebab kata Hadi tanpa lingkungan yang bagus, hutan bagus tidak mngkin ada burungnya.
Terlebih kata Hadi keadaan burung-burung sudah mulai agak langka, ditambah dengan makin berkurangnya hutan alam. Sehingga, kalau ada yang mempunyai kegemaran yang bisa menangkarkan, Kemenhut menurut Hadi akan melakukan terbaik dengan membantunya menagkarkan.
Sebab, dengan menangkar bisa sekaligus dapat melestarikan burung-burung yang sudah langka,"Manusia, Hewan, tumbuhan dan air adalah satu kesatuan,"tambah Hadi.
Hal yang sama juga diungkapkan ketua BNR Kamil, kami memiliki program yang sama dengan Kemenhut yaitu mendukung Pemerintah dalam mengentaskan program burung kepunahan. Karena, tidak ada penangkaran jika tidak ada lomba seperti ini, lagipula menurutnya hal ini penting untuk lingkungan hutan kita.
"Kami dukung program kemenhut yaitu sejuta pohon sejuta burung yang akan dilepas tapi tentu saja yang tidak dilindungi,"kata Kamil.
Perlombaan ini terdiri dari 26 kelas dari berbagai jenis burung dan menghabiskan total hadiah untuk pemenang mencapai Rp 300 juta, dengan pemenang pertama mendapatkan sebesar Rp 20 juta.
"Yang paling banyak peminatnya diatantanya, burung muray, ada burung kacer dan kenari,"papar Kamil