REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah keluarga korban kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100 mengaku belum dihubungi pihak Rusia maupun Trimarga Rekatama terkait asuransi.
Terkait hal ini, konsultan PT Trimarga Rekatama Sunaryo mengatakan bahwa, pihak Sukhoi Company yang nantinya akan datang ke keluarga untuk mendata ahli waris.
"Nanti dari pihak Sukhoi yang akan bergerak, rencananya minggu ini tapi sampai saat ini belum ada laporan, dan kami dari Trimarga diminta untuk tidak ngomong apa-apa dulu mengenai masalah asuransi," ujarnya. Rabu (30/5).
Terkait dengan besaran asuransi, Sunaryo mengatakan, PT Trimarga Rekatama diberikan waktu dua minggu oleh DPR untuk membuat nota kesepakatan bahwa Rusia akan memberikan besaran asuransi sesuai dengan peraturan yang ada di Indonesia.
"Komunikasi kami dengan Rusia terus berjalan, kami juga sudah mengirimkan surat-surat kepada pihak Rusia, dan kami akan membuat perjanjian tertulis mengenai besaran asuransi tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, istri dari korban Stephen Kamagi Muawanah mengaku sampai saat ini ia belum dihubungi oleh Sukhoi Company maupun PT Trimarga Rekatama sejak upacara penyerahan jenazah kamis (24/5) lalu. Namun dia mengaku Jasa Raharja telah mendatangi kediamannya untuk meminta beberapa berkas.
"Saya diminta untuk mengumpulkan berkas seperti Kartu Keluarga, KTP, surat ahli waris, surat nikah, dan surat kematian," ujarnya ketika dihubungi oleh Republika Rabu (30/5).
Selain itu, istri dari korban Darwin Pelawi, Santa Fransiska juga mengatakan hal yang sama. Dia dihubungi oleh kantor mendiang suaminya untuk mengumpulkan berkas-berkas yang diminta oleh Jasa Raharja.
"Saya diminta untuk mengumpulkan berkas-berkas melalui sekretaris bapak, kalau yang dari Sukhoi atau Trimarga saya belum dapet kabar," ujarnya.