REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- PSMS Medan harus mendera kekalahan WO (Walkout) 0-3 dari Persiram Raja Ampat dalam lanjutan Liga Super Indonesia. Dalam laga yang seharusnya berjalan di markas Persiram, Stadion Wombik, Sorong, Rabu (30/5), tim Ayam Kinantan tidak hadir hingga pluit Kickoff dibunyikan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Republika, ketidakhadiran PSMS dalam laga tersebut karena faktor tekhnis, yakni kesalahan pemesanan tiket pesawat.
Pelatih PSMS Suharto menjelaskan, rute penerbangan yang seharusnya mereka lalui adalah Medan-Jakarta-Ambon-Sorong. Namun karena manajemen melakukan kesalahan, tiket yang didapat justru memiliki rute Medan-Jakarta-Ujung Pandang-Papua sehingga membutuhkan satu kali penerbangan lagi untuk menempuh Sorong.
Celakanya, tambah Suharto, ketika tiba di Papua pukul tujuh pagi, Rabu (30/5), mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Sorong karena kehabisan tiket. "Kami harus menanggung resiko ini. Yang perlu dicatat kami tidak ada niat untuk tidak datang. Semua terjadi karena kesalahan tekhnis," kata Suharto kepada Republika, Rabu (30/5).
Suharto juga mengaku kecewa dengan batalnya pertandingan tersebut. Pasalnya, jika laga tetap berjalan, ia optimis anak-anak asuhnya mampu mencuri poin penuh di kandang persiram. Alasannya, pada pertandingan sebelumnya, PSMS mampu memenangkan pertandingan meski dengan skor tipis 1-0.
"Kemanapun kami pergi, kami selalu optimis untuk bisa meraih hasil bagus," tambahnya.
Atas kekalahan tanpa pertandingan itu, PSMS gagal mewujudkan misi memetik tiga angka guna menggeser Persisam Samarinda di posisi 10 yang hanya unggul dua poin. PSMS kini berada di urutan 13 dengan torehan 30 poin dari 27 pertandingan.
Sementara bagi Persiram, kemenangan ini tentu membawa hasil baik bagi posisi mereka di klasemen sementara. Dengan tambahan tiga angka, tim berjuluk Dewa Laut sukses memperbaiki peringkat meski hanya satu strip ke urutan 17 setelah mengumpulkan 24 poin dari 25 pertandingan.