REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Junaidi, warga Kecamatan Cicurug yang ikut menemukan fligt data recorder (FDR) pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, mengatakan bahwa peralatan tersebut ditemukan dalam kondisi utuh. FDR-nya masih berwarna oranye.
"Saya kaget melihat benda warna oranye saat menggali tanah untuk mencari serpihan jasad korban yang masih tersisa. Ternyata setelah diangkat, benda tersebut merupakan kotak hitam yang tengah dicari saat ini," kata Junaidi kepada wartawan, Kamis.
Junaidi mengatakan benda tersebut sama seperti benda yang ditunjukkan di media. Kondisinya masih utuh serta ada tulisan seperti tulisan Rusia di benda tersebut.
Awalnya, warga hanya ingin mencari serpihan jenazah yang masih tersisa. Karena, tujuan utama ke lokasi jatuhnya pesawat bersama tim adalah misi kemanusiaan.
Selain menemuan FDR, warga juga menemukan kartu identitas dan dompet milik korban. Dalam kartu identitas tersebut, tercatat nama Charles Adler yang merupakan warga negara Amerika Serikat.
"Kami langsung serahkan kepada pihak berwenang karena kami hanya ingin membantu saja. Benda itu sangat penting untuk penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak," tambahnya.