REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Uskup Koptik Mesir meminta perempuan Kristen untuk meniru saudara mereka yang muslim dalam tata cara berpakaian. "Lady Mariam selalu menggunakan tarha, syal panjang yang menutupi rambut, mengapa anda tidak mencontohnya," kata Uskup yang merupakan calon Paus dari perwakilan Gejera Ortodoks Koptik seperti dikutip alarabiya.net, Jum'at (1/6).
Menurut Uskup, dengan mengenakan pakaian seperti muslimah, perempuan Kristen akan terhindar dari pelecehan dan penghinaan."Muslimah saja yang mengenakan pakaian serba tertutup tetap saja dilecehkan, dihina dan tindak kekerasan lain. Bagaimana perempuan yang tidak mengenakan pakaian tertutup," ujarnya.
Seorang perempuan Koptik mengaku sempat ditegur oleh masyarakat lantaran tidak mengenakan pakaian tertutup. Menurut orang yang menegurnya, pakaian yang sopan akan melindungi dirinya dari pelecehan dan penghinaan.
Perempuan Koptik lain justru mengaku kecewa dengan permintaan uskup itu. Ia bersama 50 orang koleganya melaksakan protes. Menurut mereka, permintaan uskup itu hanya merupakan usaha gereja untuk merayu kelompok Islami. "Ada misi terselubung dari gereja soal ini," kata dia.
Sementara itu, calon presiden dari kelompok Islamis, Mohammed Mursi mengatakan tidak akan memaksakan aturan berpakaian terhadap kalangan Koptik jika ia memangku jabatan.
Populasi Kristen Koptik di Mesir mencapai sekitar 10 persen. Semenjak jatuhnya rezim Hosni Mubarrak, kalangan Koptik Mesir merasa khawatir akan perkembangan kelompok Islamis. Mereka menduga naiknya kelompok Islamis ke tampuk kepemimpinan Mesir akan memberikan perubahan drastis bagi Mesir.