REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW-- Rusia tak akan mengubah sikapnya terhadap Suriah, meski di bawah tekanan. Posisi Rusia tetap seimbang dan konsisten dalam menyikapi kasus di Suriah.
Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov mengatakan, posisi Rusia selama ini terkenal seimbang, konsisten dan benar-benar logis memandang masalah Suriah. " Jadi tidak tepat jika dikatakan, posisi Rusia berubah akibat ada tekanan dari 'seseorang'," kata dia.
Peskov membuat pernyataan tersebut setelah sejumlah negara Barat mengusir diplomat senior Suriah dari negara mereka. Langkah tersebut dianggap sebagai aksi protes atas kekerasan yang berlangsung di Houla, Suriah pada 25 Mei lalu.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan, langkah itu kontra-produktif. Moskow menolak untuk mendukung tindakan para pemimpin Barat terhadap Suriah, meski telah terjadi pembantaian di Houla. Ini didasarkan pada pendekatan 'bebas emosi, yang tidak tepat' menanggapi kasus ini.
Sementara itu, Kepala Misi Pengamat PBB untuk masalah Suriah Mayor Jenderal Robert Mood mengatakan, pengamat PBB mendapati data sekitar 108 orang tewas dalam kejadian di Houla. Termasuk di dalamnya 49 anak-anak dan 34 korban perempuan