Sabtu 02 Jun 2012 01:45 WIB

Pasar di Jakarta Utara Memprihatinkan

Rep: Ghalih Huriarto/ Red: Hafidz Muftisany
Pasar Tradisional
Foto: kabartop.com
Pasar Tradisional

REPUBLIKA.CO.ID, KOJA – Sejumlah pasar di Jakarta Utara kondisinya memprihatinkan. Dari pantauan Republika, Jumat (1/6) di Pasar Walang Baru, Jalan Alur Laut, Kelurahan Rawa Badak Selatan, bangunan pasar terlihat rusak, terutama pada bagian atap.

Salah seorang pedagang di Pasar Pelita Somad (45) mengatakan, saat hujan di pasar tersebut pasti bocor dan timbul genangan.

Ia berharap segera dilakukan perbaikan pasar agar nyaman dalam berdagang.  Kondisi tersebut bahkan membuat para pedagang di pasar tersebut meninggalkan kios-kiosnya. Hal tersebut juga dikatakan oleh Kepala Pasar Pelita Nurhaidah. “Dari 398 kios yang ada yang aktif hanya 120, sisanya kosong,” ujarnya saat ditemui di kiosnya, Kamis (1/6).

Sementara itu pedagang di Walang Baru Jakun (56) mengeluhkan penurunan pendapatan karena menurunnya jumlah pengunjung di Pasar Walang Baru. Ia mengatakan penurunan tersebut terjadi karena maraknya tumbuh minimarket di sekitar pasar.

“Minimarket berjarak hanya 200 meter dari pasar yang berdiri sejak tahun 2005. Biasanya per hari saya bisa dapat Rp 1,5 juta tetapi sejak adanya minimarket hanya dapat Rp 1,1 juta per hari,” katanya.

Manajer Area Utara II PD Pasar Jaya Faroek mengatakan, saat ini ada 28 pasar yang ada di Jakarta Utara. Ia mengakui, dari seluruh jumlah tersebut hampir seluruhnya dalam kondisi rusak. “Saat ini baru Pasar Koja yang sudah dilakukan peremajaan, yang lainnya nanti akan diremajakan,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement