REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Abdul Rakhman Baso menyakini jika Bobotoh, atau pendukung klub sepakbola Persib tidak akan melakukan sweeping kepada kendaraan bernomor plat B atau plat dari Jakarta.
"Bobotoh mempunyai martabat," kata Rakhman kepada Republika, Sabtu (2/6). Kepolisian, lanjut dia, juga telah berkoordinasi dengan pihak Bobotoh untuk tidak melakukan tindakan itu.
Ia mengatakan, isu razia itu tersebar setelah insiden meninggalnya dua suporter Bobotoh, ketika klub fanatiknya berlaga melawan Persija, akhir pekan lalu. Karenanya, Kapolrestabes berharap agar pendukung Persib tidak melakukan tindakan balasan.
Kalaupun terjadi di tempat lain seperti di Jakarta, Rakhman meminta agar pendukung Persib tidak ikut-ikutan melakukan tindakan tersebut di Bandung. "Jangan terbawa arus. Isu itu tidak benar," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengajak Bobotoh untuk bersikap lebih dewasa. Sebab, menurut Rakhman, pendukung fanatik klub sepakbola bukan melakukan tindakan anarkis kepada pendukung lawan. Melainkan bertindak fair seperti yang dilakukan klub sepakbola kebanggaannya.
Meski begitu, upaya pengantisipasian tetap dilakukan terkait penyebaran isu tersebut. Pengamanan juga dikerahkan menjelang pertandingan Persib menjamu Mitra Kukar di Stadion Siliwangi, Kota Bandung.
Menurut Rakhman, sekitar 1.100 personel gabungan dari Sabhara, Intel, Reskrim, Lantas, dan Provos telah disiagakan baik di dalam maupun di luar stadion. "Itu sudah menjadi prosedur tetap kami," kata dia.