Senin 04 Jun 2012 16:37 WIB

Di MTQ Nasional, Jabar Targetkan Juara Umum

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Djibril Muhammad
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan
Foto: REPUBLIKA/ YOGI ARDHI
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Provinsi Jawa Barat, menargetkan bisa kembali menyabet juara umum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang akan digelar pada 8 sampai 15 Juni di Ambon-Maluku. Yakni, bisa memperoleh 15 medali emas. Untuk memotivasi semua kafilah, Pemprov Jabar akan memberikan bonus berupa uang 'kadedeuh'.

"Reward ada, tahun lalu kan Rp 40 juta untuk yang mendapatkan medali emas. Sekarang ya naik lah Rp 40 sampai Rp 50 juta, bisa 60 jutaan," ujar Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan kepada wartawan usai melepas Kafilah MTQ Jabar ke tingkat Nasional ke XXIV Ambon Provinsi Maluku, Senin (4/5).

Heryawan menjelaskan, Jabar memiliki potensi untuk kembali meraih juara umum. Karena, biasanya juara 2 dan 3 MTQ asal Jabar dipakai provinsi lain. Melihat kondisi ini, tentu kafilah asal Jabar harus berusaha keras. Karena, boleh jadi juara 2 dan 3 itu sangat dekat dengan juara 1.

"Mungkin di tingkat nasional, juara 2-nya lebih fit. Sementara, juara 1 di Jabar kurang. Tak mustahil, juara 2 di Jabar menjadi 1 di tingkat nasional," papar Heryawan.

Oleh karena itu, sambung Heryawan, ia mengamanatkan kepada kafilah untuk bekerja keras, mandiri jangan nengok kiri kanan. Tapi, bekerja saja. Apapun yang terjadi, kafilah harus bekerja dan berlatih dengan baik. "Tampilkan tampilan yang terbaik dan kemampuan yang terbaik," tegas Heryawan.

Saat ditanya saingan terberat provinsi mana, Heryawan mengatakan, bagi Jabar tak ada saingan terberat. Justru, kafilah dari Jabar menjadi saingan paling berat bagi provinsi yang lain.

Khusus untuk masalah kejujuran, Heryawan berharap seluruh peserta maupun juri bisa jujur. Apalagi ini acara MTQ. "Masak nggak ada kejujuran," imbuh Heryawan.

Ajang ini, lanjut Heryawan, cukup prestise. Karena, acara ritual keagamaan ini hanya ada di Indonesia. Uniknya, kompetisi Alquran ini paling ramai di dunia. Semua negara, mengakuinya. Karena, di MTQ yang dilombakan tak hanya membaca Alquran. Tapi, ilmu lainnya juga. Ada tafsir, tahmid quran, dan fahmul quran. "Itu cuma ada di kita, meskinya ini jadi ajang buat kita," tutur Heryawan.

Ketika ditanya soal jual beli kafilah seperti jual beli atlet di acara olah raga, Heryawan enggan berkomentar. "Saya nggak mau berkomentar. Ngak lah, kalaupun ada Jabar nggak seperti di provinsi lain," jelas Heryawan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement