REPUBLIKA.CO.ID, Budak Muslim di Brasil juga dikenal dengan gerakan perlawanan terhadap perbudakan yang juga terhadi di benua Amerika pada taun 1835.
Akibat perlawanan ini, persatuan Muslim sempat dihilangkan oleh pemerintahan setempat dan memaksa mereka pindah ke agama Katolik pada abad 19. Ribuan budak dilarang mempraktikkan agama Islam, namun sampai tahun 1910 diperkirakan 100.000 Muslim Afrika tetap tinggal di Brasil.
Pengaruh Islam kembali menghampiri Negeri Samba kala 10 juta imigran Arab hingga abad 20 dari Lebanon, Suriah dan negara Arab lainnya datang dan menetap di kota-kota besar Brasil.
Disebutkan juga dalam literatur sejarah sosiologi dalam laman www.globalprayers.info, keberadaan Muslim terus bertambah pada tahun 1970-an dengan datangnya kaum Muslim yang meninggalkan negaranya akibat Perang Lebanon dan juga pendudukan Palestina oleh Israel yang tak berkesudahan.
Perkembangan terakhir dari Muslim Brasil tak berasal dari imigran tapi justru berasal dari masyrakat beragama lain yang berpindah ke Islam seperti Katolik, Protestan, kepercayaan maupun masyarakat tak beragama. Ibukota Brasil, Rio de Janeiro menjadi rumah mayoritas Muslim baru. Dengan perkiraan sekitar 500 keluarga Muslim baru tinggal di kota ini dan sekitarnya.
Sensus yang dilakukan pemerintah pada tahun 2000 lalu mencatat terdapat 27.239 Muslim di Brasil. Jumlah ini sangat jauh berbeda dari perkiraan jumlah hasil sensus dari otoritas Muslim setempat. Yang menyebutkan terdapat sekitar 1-2 juta Muslim di Brasil. Berdasarkan keahlian dan pengalaman etnografinya, seorang antropolog Brazil bernama Paulo Pinto memperkirakan jumlah Muslim sebesar satu juta lebih mendekati kenyataan.
Pemerintah Brasil dalam sensusnya tidak secara khusus memperhitungkan jumlah Muslim. Muslim disatukan dengan agama minoritas lainnya sebesar 2 persen dari populasi Brasil yang berjumlah sekitar 190 juta penduduk (data The Instituto Brasileiro de Geografia e Estatística Agustus 2011).