REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) Ponaryo Astaman mengaku lega jika klub-klub tetap menjaga kontrak pemain hingga kompetisi berakhir pada Juli mendatang.
"Kami sangat mengapresiasi PT Liga yang telah berupaya untuk menjaga kontrak antara klub dan pemain, apa pun yang terjadi dengan PSSI pada tanggal 15 Juni mendatang," ujar Ponaryo Astaman di Jakarta, Senin.
Ponaryo mengemukakan hal itu ketika memberikan keterangan pers usai bertemu dengan CEO PT Liga Indonesia dan sejumlah perwakilan klub ISL dalam membahas kasus ancaman mogok pemain yang sempat dilontarkan APPI pada pekan lalu.
Dalam pertemuan di Hotel Mercure Ancol tersebut, ketiga pihak--APPI yang mewakili pemain beserta manajemen klub ISL dan PT Liga--melakukan tatap muka untuk membahas berbagai hal terkait dengan hak-hak pemain dan juga hak klub terhadap pemain.
Dikatakan Ponaryo, aksi pemogokan yang pernah dilontarkannya pada pekan lalu adalah terkait dengan tuntutan penyelesaian gaji para pemain dari sebagian klub yang tertunggak.
"Kami melihat aksi pemogokan adalah suatu hal yang bisa terjadi jika tidak ada tindakan penyelesaian. Setelah tindakan yang diharapkan bisa dipenuhi oleh klub, kami (APPI) juga tak bisa menghalangi tindakan dari klub terhadap pemain yang bermasalah," ujarnya.
Sementara itu, CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono mengatakan bahwa proses penyelesaian telah dimulai oleh klub-klub dan pemain.
"PT Liga memandang ancaman seperti itu tidak produktif. Penyelesaian itu sudah mulai dilakukan oleh klub-klub dan pemain. Kita semua berdialog dan menyikapi perkembangan terkini, utamanya adalah bagaiman menjaga atmosfer agar kompetisi tetap berjalan lancar," ujarnya.
Joko mengatakan bahwa masalah yang dihadapi oleh klub dan juga pemain pada saat ini lebih bervariatif, dan dari pertemuan tersebut semua sepakat untuk mencari solusi dalam suasana harmonis dan penuh kekeluargaan.
"Pertemuan tadi menjadi awal dari negosiasi antara pemain dan klub serta proses penyelesaian sudah dimulai. Saya menangkap ada spirit yang sama, kompetisi harus segera diselesaikan tanpa melihat apa pun yang terjadi dengan federasi pada tanggal 15 Juni nanti," kata Joko Driyono menambahkan.