REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Ribuan demonstran antipemerintah turun ke jalan-jalan di ibukota Rusia, Moskow menuntut pemilihan dan presiden baru, Selasa (12/6). Aksi dilakukan setelah sehari sebelumnya polisi menggrebek rumah sejumlah aktivis terkemuka.
Pekan lalu, Presiden Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru berisi penambahan denda bagi mereka yang mengadakan protes tanpa izin dari pemerintah. Putin memenangkan masa jabatan presiden ke tiga pada Maret meskipun banyak orang memprotes adanya kecurangan pada pemilihan parlemen Desember lalu.
Aksi protes ini adalah yang pertama sejak Putin kembali jadi presiden. Tampaknya Putin akan mengambil tindakan keras terhadap oposisi.
Para aktivis yang ditangkap polisi, Senin, termasuk Alexei Navalny, Sergei Udaltsov dan Ilya Yashin. Polisi juga mencari rumah Ksenia Sobchak yang turut berpartisipasi dalam unjuk rasa. Sobchak adalah presenter televisi terkenal dan putri dari mentor Putin sekaligus Wali Kota St Petersburg Anatoly Sobchak.
"Orang-orang itu masuk ke rumah pukul 08.00. Saya tidak sempat berpakaian, mereka mengacak-acak apartemen dan mempermalukan saya. Saya tidak menyangka represi kembali terjadi di negara ini," tulis Sobchak dalam akun Twitternya,