Rabu 13 Jun 2012 20:16 WIB

'Novel Sudah Dicetak Enam Tahun Lalu, Kok Baru Ribut Sekarang'

Rep: Angga Indrawan/ Red: Djibril Muhammad
novel porno
novel porno

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Forum Guru Independen Indonesia (FGII) menuding novel 'Ada Duka di Wibeng' berbau pornografi. Meskipun secara tidak langsung mengakui, sang penulis Jazimah Almuhyi mengungkapkan bahwa tujuan penulisan novel tersebut dibuatnya untuk kalangan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Ya kalau dibaca anak SD memang mengerikan," ungkapnya dihubungi Republika via telepon, Rabu (13/6). Menurutnya, novel tersebut memang mengisahkan tentang fenomena yang terjadi di dunia SMA.

Jazimah menambahkan, memang ada baiknya peruntukkan novel tersebut diperuntukkan untuk remaja khususnya pelajar SMA. Sebab, ungkapnya, cerita yang disajikan dalam novel tersebut memang seputar cerita pelajar SMA.

"Wibeng itu maksudnya salah satu SMA, yaitu Widya Bangsa. memang untuk Standar Umum, novel itu untuk remaja," ujarnya.

Namun demikian, Jazimah sangat menyayangkan tudingan yang disampaikan sejumlah pihak terkait buku tersebut berbau porno. "Karena kami di Forum Lingkar Pena, istiqomah untuk memerangi free sex," ujarnya dengan nada tegas.

Bahkan Jazimah mempertanyakan, mengapa kasus ini mengemuka. Padahal tambahnya, novel tersebut sudah dicetak sekitar enam tahun yang lalu, bahkan menurutnya, buku itu merupakan konsumsi guru-guru SD dan sejumlah murid SD lainnya. "Ada apa ini," keluhnya.

Menurutnya, meskipun pembaca novel tersebut sekalipun pelajar SD, namun bagi siapa saja yang tidak sanggup membacanya, dipastikan akan menyudahi membaca novel tersebut sejak dari bagian pertama.

"Tak hanya novel ada duka di wibeng kok, masih banyak novel lain yang sebenarnya porno tapi dijual bebas," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement