REPUBLIKA.CO.ID, AMBON - Kafilah asal Sumatera Barat mengaku cukup khawatir menghadapi menghadapi babak final. Pasalnya, banyak qari-qariah unggulan berguguran pada babak penyisian MTQ Nasional XXIV di Ambon, Maluku.
Pimpinan rombongan kafilah Sumbar Eko Faisal di Ambon, Rabu (13/6), mengatakan, kekhawatiran itu dapat dilihat dari sepuluh cabang yang diikuti hanya empat yang mampu menembus final. Keempat golongan mata lomba itu yakni khat naskah putra dan khat hiasan putri, cabang syarhil Quran dan tilawah remaja putra.
Kemudian ada satu golongan mata lomba untuk tilawah dewasa yang posisi nilainya masih di urutan tertinggi kedua, tapi masih menunggu perkembangan hasil enam peserta lomba yang tampil pada Rabu malam. Sementara golongan mata lomba lain yang diandalkan seperti tilawah remaja putri tersingkir pada babak penyisian.
"Empat golongan mata lomba akan final pada Kamis dan mudah-mudahan ada keburuntungan bagi peserta asal Sumbar," ujarnya. Koordinator pelatih qari-qariah Sumbar, Amsaruddin menambahkan, MTQ kali ini jauh berbeda dengan yang sebelumnya di Bengkulu.
"Pada MTQ di Ambon posisi peserta yang masuk final tersebar merata, sementara MTQ di Bengkulu perolehan medali menumpuk pada beberapa daerah saja sehingga peluang dapat diprediksi," katanya.
Menurut dia, MTQ kali sulit diprediksi karena banyak daerah yang sebelumnya tidak masuk nominasi justru melejit, sehingga persaingan semakin ketat. Khusus untuk kafilah Sumbar, banyak golongan mata lomba yang pada awal diprediksi bisa masuk final, tapi dalam perjalanannya kalah bersaing dengan peserta lain.
Sumbar pada MTQ XXIV di Ambon mengikuti 10 lomba dengan 21 golongan mata lomba, di antaranya tilawah, qiraat, hifzil Al Quran (1 jus, 5 jus, 10 jus, 20 jus, 30 jus).
Kemudian cabang fahmil Al Quran, tartil Al Quran, syarhil Al Quran, khat Al Quran dan membaca menulis isi kandungan Al Quran dan tafsir bahasa Inggris, Indonesia dan Arab.