Kamis 14 Jun 2012 15:58 WIB

Hayono Isman ke Kader PD: Maknai Pidato SBY

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Dewi Mardiani
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anggota dewan pembina Partai Demokrat (PD), Hayono Isman meminta kader partai untuk membaca pidato ketua dewan pembina, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada pertemuan Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Rabu (13/6) malam secara tersirat. Artinya, kata dia, harus bisa membaca apa yang tak disampaikan secara langsung.

''Silakan dibaca apa yang tersirat dari sambutannya dewan pembina. Jangan yang tersurat, yang tersirat dibaca juga,'' katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/6).

Sebelumnya, SBY menegaskan agar para kader bisa menjalankan garis politik yang ditetapkan, yakni, politik bersih, cerdas, dan santun. Bagi kader yang tidak bisa menjalankan fatsun itu, ia pun meminta agar meninggalkan partai. Ditanya mengenai apa makna yang tersirat dari pidato itu, menurutnya itu harus diterjemahkan oleh DPP. Karena faktanya, saat ini elektabilitas partai di masyarakat sudah menyentuh angka 10 persen.

Ia mengaku tak mengarahkan kepada orang tertentu saja. Melainkan ke semua kader yang terkena kasus hukum agar mundur. Sementara itu, bagi yang kemungkinan akan terkena juga sebaiknya mengambil langkah nonaktif. Tidak harus diminta mundur, namun, kata dia, setidaknya sampai masalah selesai, baru kemudian aktif kembali.

Untuk nama-namanya, ia mengatakan nama-namanya sudah mencuat ke publik. ''Penyebab turunnya eletabilitas itu karena asus korupsi yang sekarang sedang merebak di para kader. Baik yang sudah menjadi tersangka maupun yang akan menjadi tersangka, kan begitu,'' ujar anggota Komisi I DPR tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement