REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,8 skala Richter yang mengguncang Ternate dan sejumlah daerah lainnya di Maluku Utara, Jumat pukul 05;17 WIT tidak menimbulkan kerusakan fisik maupun korban jiwa.
Staf Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ternate, Helmi di Ternate mengatakan sejauh ini pihaknya belum menerima laporan dari masyarakat mengenai adanya kerusakan fisik atau korban jiwa akibat gempa tersebut.
Gempa 5,8 SR yang sempat membuat panik warga tersebut pusatnya pada kedalaman 16 km sekitar 80 km barat laut Ternate. Gempa ini disebabkan adanya benturan antara lempeng indo pasifik dengan lempeng eurasia.
"Gempa yang dengan kekuatan seperti itu sering terjadi di Malut dan jarang menimbulkan kerusakan fisik, seperti pada rumah warga atau bangunan lainnya, karena struktur tanah di daerah ini sangat kuat dalam menahan getaran gempa," katanya.
Namun demikian, warga di Ternate dan daerah lainnya di Malut harus tetap waspada setiap terjadi gempa, terutama jika ada gempa yang getarannya keras dan berlangsung lama, karena gempa seperti itu sangat berpeluang menimbulkan kerusakan fisik, seperti rumah roboh.
Menyinggung kemungkinan gempa yang mengguncang Ternate pada Jumat pagi tersebut akan semakin meningkatkan aktivitas vulkanik Gunung Gamkonora di Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) yang sejak Rabu (13/6) meletus, ia mengatakan, secara teknis gempa tidak mempengaruhi aktivitas gunung api.
Dari Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate juga diperoleh keterangan bahwa sesuai pemantauan instansi itu pada semua kecamatan di Kota Ternate, tidak ada kerusakan fisik maupun korban jiwa akibat adanya gempa tersebut.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Halbar, Kurnia Duwila ketiak dihubungi mengatakan bahwa gempa yang juga dirasakan di Halbar tersebut sempat membuat warga setempat panik, namun sejauh ini tidak ada laporan kerusakan fisik atau korban jiwa.