Sabtu 16 Jun 2012 06:29 WIB

Iran: Embargo Berlaku, Harga Minyak Meroket

Minyak Iran/ilustrasi
Foto: uskowioniran.com
Minyak Iran/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Ekonomi dan Keuangan Republik Islam Iran Shamseddin Hosseini memprediksi harga minyak dunia bisa melonjak menjadi 160 dolar AS per barel jika embargo minyak terhadap negara itu diberlakukan pada tanggal 1 Juli.

"Sanksi Uni Eropa terhadap penjualan minyak mentah Iran yang berlaku pada 1 Juli tidak hanya menyebabkan kesulitan bagi Iran saja, tapi juga akan memicu kenaikan besar harga minyak di pasar dunia," kata Hosseini.

"Selama 33 tahun terakhir Iran menghadapi berbagai sanksi, dan saat ini mampu melanjutkan tren yang sama," tegasnya.

Menkeu Iran menilai pelaksanaan sanksi terhadap industri minyak Iran akan mempengaruhi ekonomi negara lain.

Sementara itu, Menteri Perminyakan Iran mengingatkan Uni Eropa bahwa warganya akan menanggung beban akibat sanksi minyak terhadap Tehran.

"Di masa lalu dan sebelum sanksi minyak terhadap Iran diberlakukan, kami memperingatkan negara-negara Eropa bahwa embargo minyak Iran akan merugikan mereka sendiri, " kata Rostam Qasemi di Wina Kamis (14/6), saat menghadiri Konferensi Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Pada tanggal 23 Januari, Uni Eropa menyetujui sanksi baru terhadap industri minyak dan sektor finansial Iran. Berdasarkan sanksi yang mulai berlaku pada tanggal 1 Juli mendatang, negara-negara anggota Uni Eropa dilarang membeli minyak mentah Iran atau melakukan bisnis dengan Bank Sentral negara itu.

Sanksi baru keuangan dan embargo minyak yang diberlakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa terhadap Iran sejak awal tahun 2012 diadopsi dengan dalih tudingan infaktual mengenai motif militer program nuklir Iran. Laporan terbaru Dirjen IAEA menegaskan bahwa program nuklir Iran hingga kini tidak menyimpang dari tujuan sipil.

 

sumber : IRIB/IRNA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement