Senin 18 Jun 2012 16:28 WIB

Tak Hanya Sapi, Ayam pun Gelonggongan

Rep: Angga Indrawan/ Red: Dewi Mardiani
Ayam potong (ilustrasi)
Foto: Antara
Ayam potong (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG –- Selama ini hewan yang dikenal gelonggongan adalah sapi. Namun, di Jawa barat (Jabar) bukanlah sapi, melainkan ayam. Kasus ini bahkan bukan hanya sekali dua kali saja. Dua tahun silam kasus serupa juga sempat terjadi di dua Kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Pelakunya adalah oknum pedagang musiman yang memanfaatkan situasi atas kenaikan harga di suatu daerah.

“Bisa dipastikan mereka hanya pedagang musiman, memungkinkan mereka berpindah dari satu daerah ke daerah lain yang dianggap aman,” ungkap Ketua Persatuan Pedagang Pasar Tradisonal, Usep Iskandar, Senin (18/6). Meski demikian, Usep urung menyebutkan nama lokasi dan keberadaan pasar tradisional tersebut.

Menyoal temuan ayam gelonggongan di daerah Rengasdengklok, pihak Pesat mengaku telah mendapatkan kabar dari divisi peternakan di organisasinya. Usep mengungkapkan, pihaknya menduga modus yang dilakukan sama persis dengan apa yang menjadi temuannya pada 2010 silam. “Parahnya fenomena tersebut berbarengan dengan temuan kita soal ayam tiren (Mati Kemaren),” tambahnya.

Usep mengungkapkan, ada kemungkinan besar praktik gelonggongan tersebut juga terjadi di sejumlah daerah lainnya. Hal ini terjadi, tambah Usep, mengingat harga daging ayam memungkinkan merangkak naik Rp 6.000 selama dua bulan ke depan. “Pemerintah setempat memang harus ambil sikap,” kata dia.

Menyoroti kasus tersebut, Usep bersama rekannya akan melakukan inspeksi bersama pemerintah provinsi Jawa Barat ke sejumlah pasar tradisional. Namun Usep memastikan, untuk wilayah Bandung, dipastikan aman dari distribusi ayam gelonggongan tersebut. “Kita sudah cek ke lapangan langsung,” tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement