REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Terkait pemberitaan Republika Online (ROL) dengan judul “Elektabilitas Din Rendah Muhammadiyah Pasrah”, Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dadang Kahmad merasa keberatan.
''Terutama pembuatan judul tersebut seolah mengecilkan makna Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah,'' ujarnya dalam klarifikasinya. Warga Muhammadiyah, menurut Prof Dadang, sangat membanggakan Prof Din Syamsuddin sebagai ketua umumnya.
Terkait persoalan Capres, menurut Prof Dadang, Muhammadiyah tidak akan membahasnya dalam arena Tanwir kali ini, karena bukan wilayahnya. Selain itu, menurut Dadang, Muhammadiyah tidak akan melakukan dukung mendukung, karena itu wilayah partai politik.
Oleh karena itu, Muhammadiyah tidak akan terjebak pada polling yang dilakukan oleh berbagai lembaga survei.
“Bagaimanapun Pak Din sangat populer,” jelasnya. Bahkan menurutnya, Din bukan hanya populer di tanah air tetapi juga di berbagai kalangan di berbagai belahan dunia.
Oleh karenanya, jika pada waktunya ternyata Din ada yang melamar untuk dicalonkan sebagai kandidat pemimpin bangsa, maka itu diserahkan kepada beliau. Walaupun secara kelembagaan, menurut Dadang, Muhammadiyah memiliki mekanisme sendiri.
“Yang jelas sampai saat ini, dengan peran-peran Pak Din di pentas dunia baik dalam isu-isu perdamaian maupun forum keagamaan, membuat kebanggan bagi kalangan internal Muhammadiyah,” pungkasnya.