REPUBLIKA.CO.ID,BEIRUT -- Dua petinggi militer berpangkat Brigadir Jenderal bersama dua ajudan dekat Presiden Suriah, Bashar Al-Assad menyatakan menyeberang ke pihak oposisi jika situasi dan kondisi negara tersebut tidak mereda.
Jumat (22/6), Lembaga Hak Asasi Manusia berbasis di London-Inggris, yang memonitor kondisi di Suriah mendapatkan rekaman yang berisikan video pernyataan pembelotan empat perwira senior angkatan darat negara tersebut.
Kantor berita Suriah menyebutkan, ke empat perwira yang memiliki hubungan dekat dengan Sang Presiden, menyatakan pembangkangannya tersebut tak lama setelah pilot pesawat tempur MiG-21 milik Suriah terbang ke negara tetangga Yordania untuk mencari perlindungan politik.
"Kami melihat banyak anggota lingkar dalam Bashar Assad berencana untuk menyeberang ke kubu oposisi," kata seorang pejabat tinggi Amerika Serikat di Washington, seperti dikutip dari laman saudigazette.com.sa, Sabtu (23/6).
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Perancis menyatakan hal serupa, juru bicara kementerian Bernard Valero kepada The Daily Telegraph menganggap, pindahnya para petinggi militer dilingkaran dalam Bashar adalah pemicu bagi petinggi lainnya untuk menyeberang ke posisi oposisi. "Pembelotan kemarin, akan membawa pasukan Suriah melakuakan pembelotan yang lain," kata diayang lain," kata dia.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook