Kamis 28 Jun 2012 06:24 WIB

Iran Serahkan Paket Perundingan Nuklir

Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, saat berdiskusi tentang program nuklir negaranya.
Foto: AP
Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, saat berdiskusi tentang program nuklir negaranya.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW-- Iran menyatakan telah menyerahkan paket usulannya dalam putaran terbaru perundingan dengan Kelompok P5 +1 di Moskow serta menilainya komprehensif, proporsional, dan berbeda dengan usulan yang diajukan oleh Barat. Demikian dilaporkan Press TV (27/6).

"Kami mengatakan kepada Kelompok 5+1 bahwa Anda menuduh Iran telah menyimpangkan program nuklir sementara kami secara tegas telah menyatakan penentangan kami terhadap senjata nuklir, sesuai fatwa Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Ali Khamenei , dan saat ini kami khawatir hak-hak kami tidak diakui dan mencari penjelasan, "kata Wakil Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran (SNSC), Ali Baqeri, dalam wawancara dengan televisi nasional Iran IRIB.

Baqeri menambahkan bahwa dalam menanggapi permintaan yang dikemukakan oleh Ketua Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton agar Iran menangguhkan pengayaan uranium 20 persen,  menutup fasilitas nuklir Fordo, dan mentransfer stok uraniumnya yang telah diperkaya 20 persen ke luar negeri, juru runding senior Iran, Saeed Jalili, memberikan penjelasan tepat dan sah.

Baqeri mengatakan bahwa usulan Iran memiliki beberapa fitur penting, termasuk mencakup perundingan meluas di bidang nuklir dan non-nuklir yang semuanya didasarkan pada kesepakatan yang tercapai selama perundingan Istanbul dan Baghdad.

Selama perundingan dengan Kelompok 5+1, Jalili menyinggung Pasal 4 Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT), dan mengatakan bahwa berdasarkan artikel tersebut, negara-negara penandatangan diizinkan untuk memperkaya uranium.

 

sumber : irib indonesia
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement