Jumat 29 Jun 2012 16:29 WIB

Suriah Kerahkan Tank di Perbatasan Turki

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Dewi Mardiani
Perbatasan Suriah
Foto: losantiville.blogspot.com
Perbatasan Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Pemerintah Suriah menempatkan sekitar 170 tank di perbatasan wilayahnya dengan Turki, Jumat (29/6). Laporan tersebut diperoleh dari Jenderal Tentara Pembebasan Suriah Mustafa al-Sheikh.

Menurut al-Sheikh kepada Reuters, seperti dikutip dari laman Timesofisrael, tank perang tersebut berada sekitar 30 kilometer (19 mil) dari perbatasan atau di timur laut Aleppo. Tindakan tersebut dilakukan rezim Suriah setelah Turki mengerahkan senjata antipesawat dan senjata lain di sepanjang perbatasan dengan Suriah, Kamis (28/6).

Belum ada konfirmasi, tapi rekaman televisi TRT menunjukkan sebuah konvoi kecil truk militer yang membawa senjata memasuki sebuah pos militer di desa perbatasan Guvecci. Beberapa senjata antipesawat juga telah dikerahkan di tempat lain di sepanjang perbatasan, sekitar 50 kilometer dari Provinsi Hatay. Sekitar 30 kendaraan militer dan sejumlah truk terlihat membawa peluncur roket yang bisa dioperasikan sendiri.

Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan memperingatkan, Selasa lalu, setiap unit militer Suriah yang mendekati perbatasan akan diperlakukan sebagai ancaman langsung. NATO telah menyatakan solidaritasnya dengan Turki dan mengutuk serangan Suriah tapi tidak menyebutkan tindakan balasan terhadap Suriah.

Turki sedang bernegosiasi dengan AS dan NATO untuk membuat zona netral di sepanjang perbatasan dengan Suriah, sehingga bahaya konflik bisa dikurangi. Pejabat Turki mengatakan, negaranya juga menginginkan anggota NATO menciptakan zona bebas terbang di Suriah. Usulan tersebut dalam proses pembicaraan.

Dalam siaran wawancara, Kamis, Presiden Bashar al Assad, menuduh musuh Suriah mencoba mencampuri urusan internal negaranya dengan resolusi PBB dan kegagalan rencana perdamaian Kofi Annan. Dia mengatakan tidak percaya krisis akan mengakibatkan aksi militer di Suriah.

Ia tidak sungkan menggunakan kalimat kasar terhadap Turki. Menurutnya, kebijakan para pejabat Turki telah menyebabkan pembunuhan dan pertumpahan darah di antara rakyat Suriah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement