YANGON-- Setelah kembali dari tur nya di Eropa, pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi meminta pembebasan ratusan tahanan politik di Myanmar. Permintaan tersebut menyusul amnesti yang diberikan Presiden Thein Sein pada 46 tahanan.
Menurut seorang mantan tahanan politik terkemuka Myanmar, Ko Ko Gyi, lebih dari 20 tahanan di antara 46 tahanan yang menerima amnesti merupakan tahanan politik. Salah satunya adalah mantan aktivis mahasiswa Aye Aung, ia menjalani hukuman 59 tahun penjara setelah menyebarkan pamflet dan ikut ambil bagian dalam demo pemberontakan 1998 pro-demokrasi.
" Kami sangat senang beberapa tahanan politik dibebaskan, kami akan terus berupaya agar semua tahanan politik bebas," kata Ko Ko Gyi.
Human Rights Watch mengatakan, setidaknya ada 659 tahanan politik. Banyak dari mereka merupakan orang-orang terkenal. Beberapa dari mereka telah dibebaskan tahun lalu sebagai bagian dari reformasi Myanmar.
Suu Kyi juga terus menyerukan untuk pembebasan semua tahanan politik. " Kami akan menyerukan pembebasan sekitar 330 tahanan politik," ujarnya.
Sejumlah 46 tahanan yang rencananya akan dibebaskan tersebut terdiri dari 37 pria dan 9 orang perempuan. Keputusan telah dibuat atas dasar kemanusiaan dan keperluan menjamin stabilitas negara serta menciptakan perdamaian abadi serta terwujudnya rekonsiliasi nasional.