REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pelatih Real Madrid, Jose Mourinho menilai, Mesut Ozil memiliki potensi besar meraih penghargaan Ballon d'Or alias Pemain Terbaik Eropa di masa depan. Karena itu, Mourinho datang ke Polandia dan Ukraina tempat diselenggarakannya Piala Eropa 2012.
Sayangnya, Mezut Ozil kurang bersinar di Euro 2012. Ia hanya mencetak satu gol dari empat laga yang dimainkan. Gol itu pun lahir dari titik putih alias penalti dan baru terjadi di babak semifinal saat Jerman dijungkal Italia 1-2. Kurang tajamnya Ozil di Polandia dan Ukraina menjadi pekerjaan rumah Mourinho.
Pelatih asal Portugal mengaku sedang berupaya meracik strategi untuk meningkatkan ketajaman Ozil agar lini serang Madrid tampil garang musim depan. Mourinho ingin Ozil menjadi lebih ganas di depan gawang.
Menurut mantan pelatih Inter Milan itu, Ozil punya kemampuan untuk tampil gahar. Sayangnya, Ozil dinilai Mourinho terlalu fokus terhadap perannya.
Berdasarkan catatan, pada musim lalu Ozil hanya mencetak enam gol. Produktifitasnya menurun dibandingkan musim pertamanya di Santiago Bernabeu yang melesakkan 10 gol. “Tidak ada yang meragukan ambisinya, tetapi ia harus lebih produktif di depan gawang,” kata Mourinho.
Harapan serupa pun diucapkan pelatih Timnas Jerman, Joachim Loew, yang meminta Ozil lebih tajam di kotak penalti lawan. Meski ia kurang tajam, Ozil adalah salah satu raja assist. Tidak ada yang meragukan kemampuannya dalam mengumpan. Musim lalu di pentas La Liga Spanyol, playmaker keturunan Turki menjadi raja umpan dengan 24 assist, lebih tinggi dari dua jenderal lapangan tengah Barcelona, Xavi Hernandez dan Andres Iniesta.
“Ia (Ozil) adalah yang terbaik dari daftar 10 pengumpan di dunia,” puji Mourinho.
“Semua orang suka padanya dan melihatnya sama seperti sosok (Luis) Figo dan (Zinedine) Zidane. Ia akan membuat sejarah di Madrid.”
Selain melihat perkembangan Ozil, kedatangan Mourinho ke Polandia dan Ukraina juga untuk memantau sepuluh anak asuhnya yang membela negaranya masing-masing di perhelatan Piala Eropa 2012. Kepada Marca.com, Rabu (4/7), Mourinho mengakui, pemantauan itu dilakukan sebagai rencana untuk menyempurnakan keputusannya ‘menyingkirkan’ pemain yang kontraknya tidak diperpanjang.