Rabu 04 Jul 2012 22:37 WIB

Kisah Sahabat Nabi: Uqbah bin Amir, Pembonceng Rasulullah (3)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: tripwiremagazine.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Uqah bin Amir Al-Juhani berdampingan dengan Rasulullah SAW bagaikan bayang-bayang dengan orangnya. Dia pemegang tali kendali baghal Rasulullah dan menuntunnya ke mana beliau pergi. Dia berjalan di hadapan beliau setiap bepergian.

Terkadang Rasulullah memboncengnya di belakang, sehingga Uqbah digelari para sahabat "Radif Rasulullah” (Pembonceng Rasulullah).

Bahkan, pada suatu ketika saat berada di salah satu hutan semak Madinah, Rasulullah pernah turun dari baghal dan mempersilakan Uqbah menunggangi binatang tersebut, sedangkan beliau berjalan di sampingnya.

Sebenarnya Uqbah mau menampik perintah Rasulullah itu, tapi ia takut mendurhakai utusan Allah tersebut. Rasulullah bersabda, “Wahai Uqbah, maukah engkau kuajarkan dua surah yang nilainya tak ada banding di sisi Allah?”

Uqbah bin Amir Al-Juhani mengiyakan. Kemudian Rasulullah membaca Surah An-Nas dan Al-Falaq. “Bacalah dua surah tersebut setiap engkau hendak tidur, dan ketika bangun tidur,” ujar Rasulullah.

Sejak saat itu, Uqbah senantiasa membaca kedua surah itu sepanjang hidupnya sesusai dengan petunjuk Rasulullah.

Uqbah bin Amir Al-Juhani memusatkan perhatiannya kepada dua bidang yang sangat penting; ilmu dan jihad. Diterjuninya kedua bidang tersebut dengan seluruh jiwa raganya. Bahkan, dia tidak segan-segan mengorbankan segala-galanya dan tanpa mengenal lelah untuk memperoleh keduanya.

Dalam bidang ilmu, Uqbah bin Amir langsung mereguk dari sumber yang murni dan suci, yaitu Rasulullah. Sehingga dia berhasil menjadi ahli baca Alquran dengan benar dan fasih serta hafal dan faham maknanya. Ia menjadi ahli hadits, fikih, faraidh (ilmu kewarisan). Selain itu, ia juga seorang pujangga dan penyair yang memiliki suara terindah di antara para sahabat Rasulullah.

Bila hari sudah larut malam, suasana sudah tenang, sunyi dan sepi, ia mengambil Kitabullah dan membacanya dengan makna yang jelas dan gamblang. Hati para sahabat Rasulullah yang mendengar lantunan ayat-ayat suci itu tergugah, tunduk mendengar bacaaannya yang merdu dan menggetarkan itu. Air maata mereka bercucuran karena takut kepada Allah.

Umar bin Khathab RA pernah memanggil Uqbah seraya berkata, “Wahai Uqbah, tolong bacakan ayat-ayat Alquran!”

“Baik, ya Amirul Mukminin!” jawab Uqbah, lalu membaca beberapa ayat Alquran. Umar menangis tersedu-sedu mendengar bacaan tersebut sehingga jenggotnya basah bercucuran air mata.

sumber : 101 Sahabat Nabi karya Hepi Andi Bastoni
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement