REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ledakan bom mobil yang dituduhkan pada Alqaidah di sebuah pasar di Irak tengah menewaskan delapan orang, Rabu, dan tiga orang lain dibunuh di Baghdad, kata sejumlah pejabat.
Kekerasan itu berlangsung sehari setelah serangkaian serangan di Irak menewaskan 38 orang ketika penduduk Syiah bersiap-siap memperingati kelahiran seorang ulama besar panutan mereka pada Jumat.
Serangan bom mobil terjadi Rabu di kota Zubaidiyah sekitar pukul 09.15 waktu setempat (pukul 13.15 WIB), menewaskan delapan orang dan mencederai 37 lain, kata seorang pejabat keamanan dan petugas medis di rumah sakit daerah berdekatan Aziziyah.
Petugas medis itu mengatakan, seorang anak termasuk diantara mereka yang tewas, dan korban yang cedera mencakup beberapa wanita dan anak-anak.
"Ledakan ini memiliki ciri-ciri Alqaidah dan pengikut Saddam," kata Gubernur Mehdi Hussein al-Zubaidi kepada AFP, menunjuk pada Saddam Hussein, mantan presiden yang dieksekusi.
Sehari sebelumnya, gubernur Diwaniyah juga mengungkapkan pernyataan serupa setelah wilayah itu dilanda serangan bom truk besar yang menewaskan 26 orang.
Di Baghdad, sejumlah orang bersenjata yang menggunakan pistol berperedam membunuh tiga orang -- dua polisi dan seorang pegawai di parlemen.
Selasa larut malam, seorang mayor angkatan angkatan darat tewas ketika memimpin penyerbuan ke dua rumah persembunyian anggota Alqaidah, dan lima tersangka gerilyawan ditangkap, kata beberapa pejabat keamanan.
Kerusuhan itu berlangsung menjelang puncak acara Syiah untuk memperingati kelahiran seorang tokoh sentral yang dikenal sebagai imam abad ke-12, dimana peziarah Syiah akan mengunjungi kota suci Karbala yang sering menjadi sasaran gerilyawan Sunni.
Sepanjang Juni Irak dilanda gelombang serangan yang menewaskan sedikitnya 282 orang, menurut hitungan AFP, sementara data pemerintah menyebutkan jumlah kematian pada bulan itu hanya 131 orang.
Kekerasan di Irak turun dari puncaknya pada 2006 dan 2007, namun serangan-serangan masih terus terjadi. Menurut data pemerintah, 132 orang Irak tewas pada Mei.