REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT XL Axiata Tbk jajaki pinjaman perbankan untuk membiayai utang jatuh tempo yang nilainya sekitar Rp900 miliar pada akhir tahun 2012.
"Akhir tahun ini (2012) utang jatuh tempo XL mencapai Rp 900 miliar. Untuk membiayainya sebesar 70 persen akan kami cari dari pinjaman perbankan, sedangkan sisanya 30 persen dari kas internal," kata Direktur Keuangan XL Axiata, Mohamed Adlan bin Ahmad Tajuddin, saat peluncuran "Program Xensasi Ramadhan," di Jakarta, Kamis.
Menurut Adlan, perseroan lebih memilih opsi pinjaman perbankan ketimbang menerbitkan obligasi. "Kami akan fokus refinancing melalui pinjaman perbankan. Sejauh ini belum ada pemikiran untuk menerbitkan surat utang (obligasi)," katanya.
Ia menjelaskan, sejauh ini bank lokal yang sudah menyatakan siap mendanai utang jatuh tempo XL meliputi, Mandiri, Bank BCA, Bank Niaga. "Kita sudah mengajak bicara bank-bank tersebut," katanya.
Hingga saat ini diutarakan Adlan, total utang jatuh XL mencapai sekitar Rp10 triliun. "Sebesar 25 persen total utang dalam bentuk valuta asing, namun sudah di-"hedging" (lindung nilai). Selebihnya utang dalam bentuk rupiah," ujarnya.
Sebelumnya, pada awal tahun perseroan telah mendapatkan pinjaman sekitar Rp 3 triliun dari Bank BCA, dan pada Februari XL mengantongi dana pinjaman Rp 1 triliun dari Bank Mandiri.
"Kami juga sudah mencairkan sebagian pinjaman atau sebesar Rp280 miliar, dari plafon pinjaman Rp1 triliun Bank of Tokyo Mitsubishi," ujarnya.
Ia menjelaskan, pinjaman perbankan tersebut bagi XL adalah selain untuk membiayai modal kerja juga memenuhi belanja barang modal (capital expenditure/capex).
Pada tahun 2012 XL menganggarkan capex sebesar Rp 7-8 triliun.