REPUBLIKA.CO.ID,TULUNGAGUNG--Sebuah bus pariwisata "Gunung Harta" jurusan Tulungagung-Bali, nopol DK 9144 GH, Kamis (5/7) malam menabrak sembilan lapak pedagang kaki lima di Jalan Raya II Ngunut, Kabupaten Tulungagung, sehingga menyebabkan sedikitnya dua korban tewas dan sejumlah lainnya luka-luka.
ANTARA di Tulungagung, Jawa Timur melaporkan, korban tewas maupun luka-luka seluruhnya adalah pedagang serta warga yang sedang berkunjung warung-warung yang menjual aneka makanan dan minuman tersebut.
Kecelakaan lalu-lintas itu sendiri terjadi sekitar pukul 22.30 WIB, saat jalan raya Ngunut dalam kondisi lengang.
Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Satria Pramana mengatakan, jumlah korban meninggal sementara tercatat sebanyak dua orang, sementara korban luka diperkirakan ada tujuh orang.
"Total jumlah korban, baik yang meninggal maupun luka-luka masih kami data. Kalau catatan yang ada sementara korban luka-luka sebanyak tujuh orang," jawabnya.
Sejumlah saksi menuturkan, bus PO Gunung Harta meluncur dari arah timur (Blitar) tanpa membawa penumpang menuju barat (arah kota Tulungagung) dengan kecepatan tinggi.
Namun saat bus mulai mendekati Pasar Ngunut, kendaraan terlihat oleng sebelum akhirnya menabrak deretan warung makan yang ada di sisi utara Jalan Raya II Ngunut, Kabupaten Tulungagung.
Kecelakaan tragis itu membuat puluhan warga di sekitar lokasi kejadian menjerit histeris karena beberapa warung makan porak-poranda dilindas bus.
Sebuah mobil pikup milik salah seorang pedagang yang diparkir di sekitar warung bahkan ikut disasak hingga nyaris tidak berbentuk. Beberapa korban yang ikut tertabrak ada yang terlempar atau tergencet reruntuhan tiang tenda, sementara sebagian lagi terlindas di bawah kolong bus sehingga butuh waktu cukup lama untuk melakukan evakuasi.
"Korban terakhir bisa kami evakuasi sekitar pukul 01.00 WIB tapi sudah dalam kondisi meninggal. Total korban MD (meninggal dunia) dengan demikian sementara ada dua orang," ungkap Kanit Laka Polres Tulungagung Iptu Heru Sudjio.
Polisi yang datang ke lokasi kecelakaan segera melakukan pengamanan lokasi dan mengamankan sopir bus, Subhan Zaenal Efendi (49), ke Mapolres Tulungagung, berikut keneknya, Agus Muliaqiman.
Sedikitnya tujuh korban luka berat, sementara dua lainnya yang belakangan diketahui sebagai pasangan suami-istri (pasutri) meninggal di lokasi kejadian.
"Penyebab kecelakaan ini diduga karena sopir mengantuk, bukan karena rem blong. Bus ini suspensinya masih bagus, termasuk roda dan sistem pengeremannya, ini murni faktor `human error` (kesalahan manusia)," terang Kasat Lantas.