REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Wisatawan domestik yang hendak berlibur ke Bali selama musim liburan sekolah tahun ini, harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Kalau tidak, maka wisatwan akan terancam tidak dapat tempat menginap atau harus kebagian tiket pesawat non promo yang harganya sangat mahal. "Saya harus membayar tiket Jakarta-Denpasar Rp 1,2 juta sekali jalan" kata Farhan, warga asal Kwitang, Jakarta Pusat, kepada ROL, Sabtu (7/7).
Dirinya baru merencanakan acara liburannya ke Bali dua pekan terakhir. Sebelumnya dia tidak menduga kalau harga tiket pesawat akan semahal yang dia dapatkan dan mau tidak mau harus mengeluarkan biaya transportasi lebih banyak. Pada hari-hari biasa, tiket pesawat Jakarta-Denpasar berkisar antara Rp 450.000-Rp 600.000 per orang, sedangkan pada saat peak seassion harga tiket pesawat disebut Farhan, naik dua sampai tiga kali lipat.
Senada dengan Farhan, pengusaha asal Jakarta, Slamet Wibowo mengatakan dirinya telah memesan kamar hotel maupun tiket pesawat sejak sebulan yang lalu. "Kalau serba mendadak, pastilah dapat harga yang mahal-mahal. Kita kan tahu Bali kalau lagi liburaj sekolah, diserbu wisatawan domestik," katanya.
Berdasarkan pemantauan ROL, akibat meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali, hotel-hotel di Denpasar dan Kuta mengalami fullbook. Menurut karyawan hotel Catur Adi Putra, Wayan Mekar, kamar hotel kelas melati yang dikelolanya itu sudah penuh dipesan sejak sebulan yang lalu. "Kalau sudah musim liburan begini, kami tidak melayani tamu perorangan lagi, karena kamar sudah di-booking oleh travel dari beberapa kota di Jawa," katanya.
Juru bicara pemerintah Kota Denpasar, Dewa Gde Rai membenarkan adanya peningkatan wisatawan domestik yang datang ke Bali dan menginap di wailayah Denpasar. Para wisatawan domestik katanya, lebih suka memilih Denpasar, karena letaknya lebih strategis, lebih dekat bila ingin mengunjungi sejumlah objek wisata.