REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Para menteri keuangan zona euro sepakat untuk menawarkan Spanyol 30 miliar euro untuk membantu bank bermasalah di Spanyol. Setelah sembilan jam pembicaraan penting di Brussels, Belgia, menteri-menteri tersebut mengatakan uang itu akan tersedia pada akhir Juli 2012.
Selain itu, para menteri sepakat untuk memperpanjang masa pemotongan defisit anggaran Spanyol untuk sampai ke batas Uni Eropa (3 persen) hingga 2014. Sebelumnya pada Juni lalu, negara-negara zona euro sudah sepakat untuk meminjamkan Spanyol dana senilai 100 miliar euro. Dana tersebut akan diperuntukkan bagi bank-bank Spanyol.
Hasilnya, obligasi Spanyol naik tajam pada Senin lalu menjelang pertemuan. Pada Senin lalu, imbal hasil obligasi Spanyol (jangka waktu 10 tahun) naik hingga 7 persen. Sementara obligasi Italia sampai 6,1 persen. Meski demikian, imbal hasil (yield) sekitar 7 persen diduga tidak akan tercukupi untuk jangka waktu yang panjang.
Presiden Eurogrup, Jean Claude Juncker, menjelaskan kesepakatan tentang bailout dapat direalisasikan segera. Tentunya, melalui prosedur parlemen. Menurutnya, pencairan pertama untuk dana 30 miliar euro ini akan dilakukan pada akhir bulan. Dana ini diharapkan bisa digunakan jika ada kebutuhan mendesak dalam sektor perbankan Spanyol.
Menurutnya, akan ada kondisi tertentu bagi beberapa bank terkait dengan pinjaman tersebut. Dia pun meminta pengawasan sektor keuangan secara keseluruhan akan diperkuat. Juncker yakin bahwa persyaratan ini akan berhasil dalam mengatasi kelemahan yang tersisa di sektor perbankan Spanyol.
Juncker pun meminta agar Madrid (ibukota pemerintahan Spanyol) dapat menerapkan kebutuhan yang terukur untuk membawa keuangan publik sejalur dengan nilai-nilai Uni Eropa. Program bail out ini dipimpin oleh Menteri Keuangan Jerman, Klaus Reglin.
Selain itu, Juncker bakal kembali menjabat sebagai presiden Eurogrup. Kesimpulan menteri keuangan akan dirangkum pada pertemuan 27 menteri keuangan, Selasa pekan mendatang.